Pages

Senin, 29 Desember 2014



Anggota Kelompok:
1.      Elsa Reviyana (12141
2.      Nila Prenggowati (12141253)
3.      Doddi Hermawan (12141255)
4.      Rika Ayu Oktavia (12141

1.      Yang harus kita punyai ketika menjadi seorang guru :
a.       Pengetahuan yang luas
b.      Memiliki iman yang baik agar dapat menjadi suri tauladan atau contoh bagi peserta didik
c.       Memiliki kreativitas agar siswa mendapatkan materi yang beragam di dalam pembelajaran
d.      Memiliki jiwa sosial yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dengan masyarakat dari berbagai macam kalangan masyarakat
e.       Memiliki kedisplinan agar bisa menerapkan sikap disiplin kepada peserta didik
2.      Harapan guru kepada siswa ketika sudah lulus:
a.       Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas
b.      Memiliki sikap dan perilaku yang baik
c.       Memiliki jiwa sosial dan rasa kemanusiaan yang tinggi
d.      Mampu beradaptasi  dan bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat
e.       Memiliki keterampilan dalam bidang apapun















Kamis, 25 Desember 2014



Pendidikan
 


Kau tak terlihat
Tapi kau terkenal dengan inerbeauty mu
Denganmu kami terdidik dan berilmu
dari tak akan tahu apa-apa
jadi tahu bagaimana cara itu dan ini
Kata orang kau mahal
Itu memang benar
Karena apa yang kau berikan pada kami
Itu lebih besar manfaatnya
Daripada uang atau berlian yang berkilau.
Pendidikan kau tempat yang berharga
Tempat yang nyaman
Tempat bukan sekedar cari ilmu
Namun juga pengalaman dan kawan...

Guru dan Sanksi



                        Menurut kamus W.J.S. Poerwardarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan tugas guru yang tercantum dalam kamus bahasa, tugas guru adalah mengajar dan mendidik. Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru hanya sekedar menstranfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didiknya, sedangkan mendidik adalah kegiatan mendidik mencakup segala hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Hal ini harus dijalankan oleh guru sehingga mampu membekali anak didiknya bukan hanya sekedar dengan pengetahuan namun juga tatanan perilaku yang sedemikian pula agara anak didik dengan kemampuan mengahadapi segala permasalahan dan perubahan sebagai tantangan yang ada di lingkungan sekitarnya. Perlukan sanksi dari guru ?? Menurut Wens Tanlain dkk hukuman atau sanksi adalah tindakan pendidik terhadap anak didik karena melakukan kesalahan dan dilakukan agar anak didik tidak melakukannya lagi. Dimana pemberian sanksi dapat berupa hukuman yang dapat memberikan efek jera bagi pelanggar aturan atau tata tertib yang di berlakukan. Dalam mendidik sanksi perlu di berikan oleh guru pada anak didik, Sanksi ini diberikan oleh guru untuk memberi efek jera bagi anak didik agar perbuatan yang menyalahi aturan atau tata tertib tidak diulangi oleh peserta didik. Sanksi yang diberikan oleh guru pada anak didik tanpa disadari akan memberikan perubahan perilaku pada peserta didik, karena perilaku adalah aktifitas–aktifitas yang merupakan manivestasi dari kejiwaan yang tidak timbul dengan sendirinya tapi sebagai akibat dari rangsangan yang mengenainya.Jadi perilaku atau tingkah laku ini tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan itu sendiri. Sehingga dengan ini akan memberikan tatanan kehidupan anak didik agar mampu membiasakan dirinya untuk menimbang, merasakan, memikirkan,menganalisa dan mengambil keputusan untuk memberikan penilaian benar dau salah terhadap perilaku atau tindakan yang akan dilakukannya.  Dan sanksi seperti apa??
                        Menurut Wens Tanlain dkk hukuman atau sanksi adalah tindakan pendidik terhadap anak didik karena melakukan kesalahan dan dilakukan agar anak didik tidak melakukannya lagi. Dimana pemberian sanksi dapat berupa hukuman yang dapat memberikan efek jera bagi pelanggar aturan atau tata tertib yang di berlakukan. Sanksi yang diberikan harus mendidik, tidak memberatkan, harus dapat merubah perilaku anak didik dan yang terpenting tidak boleh adanya tindak kekerasan yang menyakiti atau melukai anak didik. Karena hal itu jelas tercantum dalam dalam undang-undang.

Rabu, 24 Desember 2014

Kebutuhan akan filsafat pendidikan





            Brubaceher (1950) mengemukan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berfikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakekatnya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan. Oleh karena itu bersifat filosofis dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
            Filsafat merupakan studi yang mempelajari tentang fenomena-fenomena kehidupan dan pemikiran manusia. Filasafat bukan suatu ilmu yang dapat dipelajari dengan cara melakukan eksperimen maupun sebuah percobaan, filsafat dapat kita pelajari dengan cara kita belajar  berfikir untuk memikirkan sesuatu yang dapat kita lakukan sebagai perubahan yang lebih baik.  Sedangkan pendidikan merupakan proses pengembangan pembelajaran dan bimbingan kemampuan sikap dan perilaku terhadap seseorang sehingga ia mampu mengembangkan dirinya sesuai potensi yang dimiliki yang selaras, seimbang dengan seluruh aspek kehidupan sosialnya. Filsafat dengan pendidikan memiliki keterkaitan yang kuat karena didalam filsafat mampu mengembangkan pola pikir seseorang agar mampu menyelesaikan, memberi pendapat serta mencari solusi untuk pengambilan keputusan yang baik untuk penyelesaian suatu permasalahan. Pola pikir atau pemikiran seseorang mampu  terealisasikan melalui proses pendidikan.
            Namun filsafat pendidikan di negara kita, negara Indonesia belum sepenuhnya mendapat perhatian yang penuh dari pemerintah sehingga masih banyak lembaga-lembaga pendidikan yang belum sesuai dengan filsafat, baik cara dan proses pembelajarannya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dunia pendidikan kita ??? Mengapa masih ada suap ?? penganiayaan siswa baru ! tersisihkan masyarakat kalangan bawah. Apa tidak ada jalan keluarnya ?? sungguh ironis apabila harus dihadapkan dengan semua hal itu . Hal ini jadi tugas penting bagi pemerintah baik itu presiden , wakil presiden maupun segenap perangkat kenegaraan serta yang berbaur dengan dunia pendidikan sehingga didapatkanya solusi untuk mengatasi masalah di dunia pendidikan ini. Filsafat pendidikan sangatlah penting diterapkan di negara Indonesia, karena dengan filsafat kita mampu mencetak tenaga pendidik dan generasi bangsa yang benar-benar kokoh, bermutu, berkualitas serta mampu bersaing di dunia global. Selain itu filsafat pendidikan juga mampu menjadi pondasi untuk dunia pendidikan agar dunia pendidikan mampu terhapus dari berbagai bentuk korupsi yang tidak sesuai dengan norma-norma pancasila kita. Dengan dimusnahkannya segala perusak dunia pendidikan ini, pendidikan akan mampu menciptakan generasi bangsa yang memiliki pemikiran yang hebat..Finally, ayo kita mulai berfikir dari hal kecil untuk perubahan yang lebih baik bagi dunia pendidikan.